Dalam menjalankan sebuah bisnis ternyata terdapat berbagai hal yang harus dipelajari oleh seorang pebisnis terutama pebisnis pemula. Hal tersebut karena ternyata tidak hanya masalah marketing saja yang perlu diperhitungkan namun berbagai perhitungan matematis ternyata harus dipelajari lebih mendalam agar Anda bisa mendapatkan keuntungan yang efektif.
Bagi Anda pelaku bisnis khususnya UMKM, berbagai pasar saat ini bisa Anda coba dan eksplor lebih jauh terutama di kancah dunia. Kini para UMKM atau pebisnis lokal bisa melebarkan sayapnya ke pasar global dengan melakukan ekspor. Akan tetapi ternyata dalam melakukan kegiatan ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Bagaimana Cara Menghitung Estimasi Biaya Ekspor?
Salah satu hal yang perlu diperhatikan seorang pebisnis khususnya eksportir adalah perhitungan estimasi biaya ekspor. Mengapa hal ini perlu diperhatikan? Hal tersebut karena ternyata beberapa eksportir pemula sering mengalami kendala pada penentuan harga.
Hal ini tentunya akan sedikit menghambat proses penjualan dan bisa-bisa Anda akan merugi jika tidak mengetahui cara perhitungan ekspor yang tepat. Bagaimana cara menghitungnya, bagi Anda yang belum mengetahuinya simak informasi di bawah ini.
Contoh Kasus Perhitungan Biaya Ekspor Pada UMKM Pembuat Kripik
Contohnya salah satu UMKM di Magelang akan melakukan ekspor produk buatannya yaitu keripik singkong ke Jerman. Jumlah produk yang akan dikirim atau diekspor yaitu sebanyak 300 karton dimana masing-masing karton berisi 5 kg sehingga totalnya menjadi 1500 kg. Nah, untuk perhitungannya yaitu sebagai berikut.
Contohnya perhitungan ini dilakukan per kg nya, contoh harga pokok produksi sebanyak Rp 15000. Lalu ada biaya pengemasan sebesar 1500 dan biaya bank 572. Berdasarkan ketika biaya ini, harga pokok penjualan dari UMKM ini sebesar Rp 17.072 per kg nya.
Selanjutnya target keuntungan yang diharapkan sebesar 1000 per kilonya. Jadi harga penawaran dari UMKM ini sebesar Rp 18.072 dimana dalam USD sebesar 1,29 per kilonya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa untuk menghitung estimasi biaya ekspor perlu dihitung terlebih dahulu harga pokok penjualan yang sudah termasuk dengan biaya pengemasan serta keuntungan yang ditargetnya. Setelah itu Anda juga bisa mengubahnya dalam bentuk USD agar semakin jelas.
Demikian mengenai cara menghitung estimasi biaya ekspor yang bisa diketahui. Selanjutnya pada artikel ini juga akan dibahas beberapa biaya yang bisa mempengaruhi harga ekspor seperti yang sudah sedikit dijelaskan di atas.
Baca juga : 5 Alasan Memilih Jasa Pengiriman Cargo China
Harga pokok produksi
Harga pokok produksi atau yang sering disebut juga dengan HPP merupakan unsur pertama yang terpenting yang bisa mempengaruhi harga ekspor apakah nilainya tinggi atau tidak. Biaya produksi ini bisa berupa biaya dari bahan bakunya, alat serta bahan pendukung yang digunakan ketika proses produksi.
Unsur HPP itu sendiri ternyata dibagi menjadi dua yaitu biaya produksi serta biaya operasional pabrik. Biaya produksi mungkin Anda sudah sedikit mengetahui yaitu biaya yang diperlukan dalam proses produksi seperti biaya bahan bakunya atau biaya pendukung seperti upah pegawai. Sedangkan biaya operasional pabrik bisa berupa biaya listrik ataupun perawatan mesin.
Biaya pengemasan
Biaya selanjutnya yang mempengaruhi harga ekspor adalah biaya pengemasan. Seperti yang diketahui pengemasan merupakan hal yang penting dalam pengiriman barang. Sebuah packaging selain digunakan sebagai identitas, ternyata juga bisa sebagai pelindung agar barang tidak rusak.
Oleh karena itu pengemasan ini sangat penting sehingga biaya pengemasan sangat penting untuk diperhitungkan. Jadi sebelum melakukan pengiriman, seorang produsen penting memperhitungkan biaya yang dikeluarkan untuk pengemasan baik itu printing maupun hal lainnya.
Biaya bank
Mengapa ada biaya bank? Beberapa dari Anda mungkin sedikit bertanya-tanya. Ya, penggunaan bank ini diperlukan khusus bagi seorang eksportir yang memakai metode transaksi seperti T/T, L/C ataupun CAD.
Hal tersebut karena setiap metode yang dipilih ini akan mempengaruhi biaya yang dihasilkan juga. Contohnya untuk metode T/T memiliki biaya bank 5 sampai 10 USD per transfer. Lalu untuk L/C sebesar USD 75 – 150 serta CAD sebesar USD 75 – 150.
Biaya transportasi
Biaya transportasi ternyata juga diperlukan loh dalam perhitungan transaksi ini. Hal tersebut karena dalam melakukan pengiriman barang pasti Anda membutuhkan yang namanya pemindahan barang dari gudang menuju ke pelabuhan ataupun bandara.
Perhitungan inilah yang disebut dengan biaya transportasi karena melibatkan beberapa pihak. Oleh karena itu ketika melakukan ekspor, penting bagi Anda untuk memperhatikan biaya ini terlebih dahulu.
Asuransi
Berbagai jasa pengiriman pasti memiliki asuransi tidak terkecuali pada kegiatan ekspor. Oleh karena itu dalam melakukan ekspor, penting bagi Anda menghitung kisaran dari asuransi khususnya bagi Anda yang menggunakan metode pembayaran CIF dimana kisaran biaya yang diperlukan yaitu sebesar 0,1 sampai 0,5% dari total harga CFR.
Baca juga : Tips Memilih Jenis Packing Pengiriman Cargo